Apa yang memberikan ketahanan luar biasa pada bahan keramik di lingkungan industri yang keras? Jawabannya seringkali mengarah pada alumina (Al₂O₃), keramik rekayasa yang terkenal dengan sifatnya yang luar biasa yang telah menjadi sangat diperlukan dalam industri modern. Pemeriksaan ini mengeksplorasi keunggulan teknis alumina dan berbagai aplikasi industrinya.
Aluminium oksida, umumnya disebut alumina, adalah bahan keramik dengan kekerasan tinggi dan tahan aus yang menawarkan sifat mekanik dan listrik yang luar biasa. Karakteristik kinerja superiornya memungkinkan pengoperasian yang andal di berbagai aplikasi industri yang menuntut. Keunggulan utama meliputi:
Stabilitas termal dan konduktivitas bahan membuatnya sangat cocok untuk aplikasi suhu tinggi seperti selongsong pelindung termokopel dalam sistem pengukuran suhu.
Kombinasi kekerasan dan ketahanan aus alumina membuatnya ideal untuk berbagai komponen industri:
Alumina industri tersedia dalam berbagai tingkat kemurnian, masing-masing dengan karakteristik kinerja yang berbeda:
Pilihan hemat biaya ini menyeimbangkan kinerja dan keterjangkauan, cocok untuk aplikasi industri umum di mana kondisi ekstrem tidak ada.
Menawarkan sifat mekanik dan listrik yang ditingkatkan untuk lingkungan yang lebih menuntut sambil mempertahankan biaya yang wajar.
Memberikan kinerja superior untuk aplikasi khusus yang membutuhkan kekerasan maksimum, resistivitas listrik, dan stabilitas termal.
| Properti | 96% | 99,7% | 99,95% |
|---|---|---|---|
| Kepadatan (g/cm³) | 3.75 | 3.95 | 3.98 |
| Kekuatan Tekan (MPa) | 2000 | 2000 | 3500 |
| Kekerasan (GPa) | 12 | 14 | 18 |
| Properti | 96% | 99,7% | 99,95% |
|---|---|---|---|
| Konduktivitas Termal (W/mK) | 25 | 33 | 45 |
| Suhu Maksimum (°C) | 1600 | 1700 | 1750 |
Komponen alumina dapat diproduksi melalui berbagai metode termasuk cetakan injeksi, pengepresan, dan ekstrusi. Pasca-sintering, material memerlukan penggilingan berlian untuk pemesinan presisi. Teknik canggih memungkinkan geometri kompleks sambil mempertahankan integritas material.
Proses sintering menyebabkan penyusutan sekitar 20%, yang mengharuskan perencanaan dimensi yang cermat. Untuk komponen toleransi ketat, penggilingan berlian pasca-sintering menjadi penting, meskipun ini meningkatkan waktu dan biaya produksi.